Pages

Monday, July 19, 2010

Si KeJaM : LeBiH KeJaM daRi SyaiTaN

HaSiL BeBeLLaN serikandi_ibtisam at 6:44 PM
Assalamua'laikum salam pembuka bicara
pada pagi selasa yang agak misteri ini...feeling daku adalah untuk
mengarang sebuah kisah benar yang berkaitan dengan crime...mengalahkan c.s.i huhu
tujuan daku untuk mencoret kisah ini bukan kerana daku kelapangan...berkosong dada
lalu menulis cerita kosong belaka...

namun...

daku merasakan sebagai seorang wanita.. daku benar2 merasa sedih pabila
mengimbau kembali kisah yang berlaku kepada seorang warganegara jepun pada 30 tahun yang lalu... "JUNKO FURUTA
kisah ini daku perolehi daripada teman sebilik daku
demi untuk mendalami dan lebih mengerti daku pun mencari segala info dan membuat bacaan dari blog ke blog yang memaparkan kisah ini demi mendapat maklumat yang lebih terperinci mengenai kisah tragis yang menimpa gadis suci itu...

walaupun kisah ini tidak berlaku di negara tempat tumpahnya tangisanku tatkala dilahirkan...
namun, sebagai insan...sebagai manusia...sebagai penduduk yang menumpang di bumi ini...
daku merasa amat marah MARAH...MARAH...yang TERAMAT
kemarahan daku bukan kerana aku seorang yang baran...
kemarahan daku adalah kerana daku benci terhadap perbuatan lelaki-LELAKI yang
melakukan perbuatan terkutuk terhadap JUNKO FURUTA

walaubagaimanapun...kita ! terutamanya golongan gadis2
perlu lebih berhati2 agar sentiasa awas dan mengawasi...
janganlah jadikan kecantikan kita sebagai aset untuk membuat mereka yang
bergelar lelaki tertawan sehingga sawan >>> seperti lelaki2 yang
menyiksa Junko Furuta..

sekian sahaja dari bebelanku
bacalah....fahamilah...jiwailah
crime file yang daku muatkan dalam seleksi
untuk blog post daku pada minggu ini
dalam hari yang penuh misteri...layannn

Junko Furuta, adalah seorang siswi sekolah menengah biasa berumur 16 tahun. Suatu hari, 25 November 1988, ketika Junko pulang dari tempat di bekerja part time, empat orang pemuda, pemuda A (18 tahun), pemuda B (bernama Jo kamisaku umur 17, kamisaku adalah nama keluarga yang dia ambil setelah keluar dari penjara), pemuda C (umur 16),dan pemuda D (umur 17) dari Tokyo menculik dan mengurung furuta selama 44 hari. Mereka menjadikan Furuta sebagai tahanan di rumah yang dimiliki orang tua si pemuda C.

Untuk menghindari daripada ditangkap polis, si pemuda A memaksa furuta untuk menelepon orang tuanya dan menyuruhnya mengatakan kalau dia lari dari rumah bersama dengan seorang teman, dan tidak berada dalam keadaan bahaya. Bahkan pemuda A membuat furuta menyamar sebagai teman wanita salah satu daripada pemuda tersebut. Pemuda itu ketika orangtua C, pemilik rumah sedang berada di rumah tersebut. setelah mereka sudah yakin bahawa orang tua C tidak akan menelefon polis, mereka pun mengakhiri sandiwara tersebut. Furuta mencuba untuk melepaskan diri berkali – kali dengan memohon kepada orang tua C untuk menyelamatkan dia, tapi mereka tidak melakukan apa2 meskipun mereka tau bahawa selama ini furuta disiksa, kerana Orangtua C takut kalau pemuda A akan turut menyiksa mereka. pemuda A pada ketika itu adalah seorang pemimpin yakuza kelas rendah dan telah mengancam sesiapa yang menganggu urusan mereka atau berani untuk masuk campur akan dibunuh.

Menurut saksi di persidangan, keempat-empat pemuda tersebut memperkosa furuta, memukulnya, memasukan bermacam2 objek ke dalam kemaluannya termasuk tongkat besi, membuatnya minum air kencingnya sendiri dan memakan lipas, memasukan mercun ke dalam veginanya dan meledakkannya, memotong puting susu nya dengan pelayar, menjatuhkan bar bell ke atas perutnya, dan membakarnya dengan rokok dan korek api (salah satu dari pembakaran itu berupa hukuman kerana Furuta berusaha untuk menelefon polis atau berusaha kabur. Pertama, dia tertangkap saat berusaha menelepon. Yang kedua kali, dia berusaha melarikan diri. Ketiga, Furuta meminta tolong daripada orang tua pemuda C, si pemilik rumah yang pengecut tuh. Tetapi, pemilik rumah yang ternyata telah mengetahui selama ini apa yang terjadi pada Furuta yang memohon untuk diberi bantuan langsung x buat apa2 tapi buat bodo je dan menolak. Mereka beralasan bahwa anaknya mempunyai banyak hubungan dengan penjahat sehingga mereka tidak mahu dan takut masuk campur dalam masalah itu dan sampainya hati mereka meninggalkan gadis itu mati perlahan-lahan dengan cara menyakitkan yang penuh tragis 1000x)dayus punya mak bapak !

Akibat daripada penyiksaan demi penyiksaan yang dialami Furuta, akhirnya Furuta mengalami luka yang sangat parah hingga menurut salah satu daripada pemuda setan itu, furuta memerlukan waktu satu jam lebih untuk merangkak turun daripada tangga untuk menggunakan bilik mandi. Mereka bahkan mengatakan ada kemungkinan kalau 100 orang tau kalau mereka menahan furuta di dalam rumah tersebut, tapi hal ini tidak jelas maknanya bahawa adakah 100 orang itu hanya sekadar tahu sahaja atau mereka juga turut memperkosa dan menyiksa Furuta saat berkunjung ke rumah tersebut. pemuda2 itu menolak dan membiarkan furuta pergi dan terus menyiksanya. Bahkan Furuta seringkali memohon pada mereka untuk membunuhnya saja dan menamatkan penderitaan tersebut.

Pada January 4, 1989, dengan menggunakan alasan kekalahan saat bermain mah-yong, keempat pemuda itu memukul furuta (dimana sebagian anggota badannya sudah dimutilasi) dengan bar bell besi. Setelah itu mereka menuangkan cairan dari pemetik api ke kaki dan tangan Furuta yang belum termutilasi, perutnya, dan mukanya, dan lalu membakarnya. Furuta meninggal beberapa saat kemudian karena dipercayai terkejut atas luka bakar yang dihadapinya. Jadi dapat dibayangkan bagaimana Furuta merasakan perihnya luka bakar pada tubuhnya sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya. Keempat-empat lelaki itu menyatakan bahawa mereka tidak menyedari betapa parahnya luka yang dialami oleh furuta, dan mereka percaya bahawa furuta hanya berpura2 mati. (bodoh punya lelaki)

Sesudah mereka menyedari bahawa Furuta benar-benar telah meninggal. Para pembunuh menyembunyikan mayatnya di dalam drum galon dan mengisinya dengan semen. Mereka kemudian membuang drum tersebut di koto, Tokyo dan drum ini baru ditemukan setahun kemudian.

PENAHANAN DAN HUKUMAN

Para pemuda itu ditangkap dan disidangkan sebagai orang dewasa, tapi kerana undang2 Jepun menangani kejahatan yag dilakukan oleh pelaku yang masih dibawah umur, maka identiti mereka disembunyikan oleh persidangan. Akan tetapi, seminggu kemudian, majalah mingguan bernama Shukan Bunshun menerbitkan nama mereka, dengan menyatakan "Hak asasi tidak diperlukan oleh penjahat biadab". Mereka juga menerbitkan nama asli Furuta lengkap dengan detail tentang kehidupan pribadinya dan menerbitkannya besar-besaran di media.

Kamisaku dituntut sebagai pemimpin para cowok itu menurut persidangan. Keempat cowok itu diberi dinyatakan bersalah tetapi hanya diberi hukuman 8 tahun (seharusnya hukuman mati tuh dengan cara paling menyakitkanmarahmarahmarah) dengan tuntutan "membuat luka fisik yang menyebabkan kematian", yang seharusnya mereka tuntut dalam tuntutan pembunuhan. Orang tua pemuda A menjual rumah mereka dengan harga maksimum 50 juta yen atau 5 million malaysia dan membayarnya sebagai compensation untuk keluarga Furuta. (Penderitaan Furuta tidak sebanding dengan harga berapapunmarahmarahmarah).

Orang tua Junko Furuta terkejut dengan kalimat yang diterima dari pembunuh anak perempuannya, dan bergabung dengan group masyarakat melawan orangtua pemuda C yang rumahnya dijadikan tempat mengurung furuta. Ketika beberapa masalah ditimbulkan dari bukti (semen dan rambut yang didapat dari tubuh itu tidak sepadan dengan milik para pemuda yang ditangkap), pengacara yang menangani lembaga masyarakat memutuskan untuk tidak membantu mereka lagi kerana merasa tidak ada bukti,jadi ertnya tidak ada kes atau dakwaan dapat dilakukan(ah...entah2 dirasuah...apa punya peguam...!). Ada spekulasi mengatakan bahwa bukti yang mereka temui itu didapati dari orang tidak teridentifikasi yang memperkosa atau ikut memukul furuta.

Satu hal yang paling tidak munasabah daripada kisah nyata ini adalah bahwa para pembunuh Furuta sekarang bebas (di bulan ogos 1999). Setelah membuat Junko Furuta melalui berbagai penderitaan, mereka adalah pemuda yang bebas sekarang. Tetapi, di bulan julai 2004, Jo Kamisaku kembali ditangkap karena memukul seorang kenalannya (pemuda), karena dia memikirkan bahawa kenalannya itu membuat kekasihnya menjauhi dia(huish...perempuan bodoh mana nak jadi kekasih lelaki ni !!!). Dia memukul kenalannya itu selama 4 jam, dan bahkan sebelum dia menganiayanya, dengan bangga dia menceritakan tentang perbuatannya yang sebelum ini (pembunuhan Furuta ) kepada kenalan yang akan disiksanya itu. Kamisaku dituntut dihukum 7 tahun dengan tuduhan pemukulan (bererti dia sekarang masih di penjara). Pada kes penculikan, perkosaan, penyiksaan dan pembunuhan atas diri Junko Furuta dia hanya dipenjara 8 tahun... Tapi untuk kes pemukulan, dia di penjara selama 7 tahun. KEADILAN MACAM APA INI!!!! marahmarahmarahmarahmarahmarah

Seorang gadis remaja diculik oleh 4 remaja pengacau ketika dia sedang dalam perjalanan ke tempat kerja sambilannya. Mereka membawa dia ke rumah seorang teman, mengurungnya, dan selama 44 hari menerapkan setiap bentuk penyiksaan yang tak terbayangkan oleh manusia berhati untuk menyiksanya (dan beberapa dari kita tidak sanggup untuk membayangkan). Mereka memperkosanya beramai2 lebih jijik dari haiwan, dengan badan mereka atau dengan benda benda asing. Memberinya makanan berupa lipas dan minuman dari urinenya sendiri, memukulnya, menendangnya, memutilasi beberapa bahagian anggota badannya dan sangat banyak lagi yang tidak terdokumentasikan oleh para penjahat itu atau oleh polis. Mereka mengikatnya, menindihnya, dan menjatuhkan barbell ke atas perutnya dan terakhir menyiram dengan cairan yang ada dalam korek api lalu membakarnya. Penyiksaan terakhir lebih dari yang Furuta sanggup menahannya dan pada akhirnya dia meninggal dunia. Ketika para pemuda itu dipersoal kenapa mereka tidak melakukan apa2 pada detik2 menjelang kematian Furuta, mereka menjawab, "kami fikir dia berpura-pura". Setelah kematian Furuta, mereka mengisolasi tanganya dan kakinya jadi satu, memasukan dalam drum lalu mengisinya dengan semen dan buang di tanah kosong. Tubuhnya tidak ditemukan sampai setaun kemudian. Para pemuda penjahat itu hanya dipenjara 8 tahun dari kejahatan mereka yang tidak termaafkan dan sekarang berkeliaran bebas.


Kronologi Kejadian Menurut Catatan Sidang Dari Pengakuan Para Tersangka:

Hari 1: 25 november 1988:
- penculikan atas Furuta
- Dikurung sebagai tahanan dirumah, dan dipaksa menyamar sebagai kekasih salah satu pemuda
- Diperkosa
- Dipaksa untuk menelefon orangtuanya dan mengatakan kalau dia melarikan diri dan dia dalam situasi selamat
- Kelaparan dan kekurangan gizi
- Diberi makan lipas dan minum kencing
- Dibakar dengan korek api

Hari 16: 1 desember 1988:
- Menderita luka pukulan keras yang tak terhitung berapa ratus kali
- Muka terluka kerana jatuh dari tempat tinggi ke permukaan keras
- Tangan diikat ke langit langit dan badannya digunakan sebagai sasak untuk ditinju
- Hidungnya dipenuhi sangat banyak darah sehingga dia cuma dapat bernafas melalui mulut
- Barbel sering dipukulkan ke perutnya
- Muntah darah ketika minum air (tekaknya tidak dapat menerima air itu)
- Mencuba kabur dan dihukum dengan sundutan rokok di tangan
- Cairan seperti lilin dituang ke telapak kaki, dan betis hingga paha lalu dibakar
- Botol dipaksa masuk ke anusnya, sampai masuk, menyebabkan luka.

Hari 26: 10 desember 1989:
- Tidak dapat berjalan dengan baik kerana luka bakar dikaki
- Dipukul dengan tongkat buluh
- mercun dimasukin ke dalam vagina, lalu dibakar
- Tangan dipenyet (dipukul supaya penyet) dengan sesuatu yang berat dan kukunya pecah
- Dipukul dengan tongkat dan bola golf
- Memasukan rokok ke dalam kemaluan (atau mungkin maksudnya dijadikan asbak, dimatikan di kemaluan dan abunya dibuang ke dalam)
- Dipukul dengan tongkat besi
- Saat itu musim dingin (dinginnya pasti dibawah 0 darjah celcius atau boleh jadi minus) disuruh tidur di balkoni
- batang sate dimasukan ke dalam kemaluan dan menyebabkan pendarahan

Hari 30:
- cairan lilin panas dititiskan pada mukanya
- Lapisan mata dibakar korek api
- Dadanya ditusuk2 jarum
- Puting susu kiri dihancurkan dan dipotong
- Bola lampu panas dimasukan ke dalam kekemaluan
- Luka berat pada kemaluan karena dimasukan gunting
- tidak dapat membuang air kecil dengan normal
- Luka sangat parah sehingga memerlukan sejam untuk merangkak turun tangga saja untuk menggunakan bilik mandi
- Gegendang telinga rusak parah
- Ukuran otak yang menciut sangat sangat banyak

Hari 40:
- memohon para penyiksa untuk membunuhnya saja.

1 january 1989: tahun baru
- Sendirian di dalam gudang. Kedinginan dengan menahan kesakitan pada beberapa bahagian tubuh karena dimutilasi.
- tidak dapat bangun dari lantai

hari ke 44:
- para pemuda itu menyiksa badannya yang termutilasi dengan barbel besi, dengan menggunakan alasan kalah main mahyong.
- Furuta mengalami pendarahan di hidung dan mulut.
- Mereka menyiram mukanya dan matanya dengan cairan lilin yang dibakar.
- Cairan korek api dituang ke kaki tangan muka, perut dan dibakar. Penyiksaan akhir ini berlangsung sekitar 2 jam non-stop.
- Junko furuta meninggal hari itu dalam rasa ngeri yang amat sangat dan sendirian.tidak ada yang dapat mengalahkan 44 hari penderitaan yang dia alami.
(sedangkan mereka yang di penjara tidak disiksa sebegini teruk)

Hari ke 45:
- Mengisolasi mayat Furuta tanganya dan kakinya jadi satu, memasukan dalam drum lalu mengisinya dengan semen dan buang di tanah kosong.

Kisah Furuta ini telah dilakonkan sebanyak dua kali dalam sebuah filem pada tahun 1995 dan tahun 2004 bagi mengingati peristiwa tragis yang menimpa seorang gadis bernama JUNKO FURUTA.

Selain itu, seorang anggota band Gazette, Ruki, (ketika tahun 1989 masih berumur 7 tahun) tergerak untuk membuat sebuah lagu pada tahun 2006 (di album NIL) dimana lagu tersebut dipersembahkannya sebagai penghormatan yang terdalam terhadap hal yang dialami oleh Furuta. Dan berharap, tidak ada lagi siapapun, mengalami nasib serupa seperti Furuta

TAION
(Full of english translete)

A wintry sky and the broken
Streetlight cold wind.

Unknown shadow the footprint of desertion.
Freedom was taken.

An understanding is impossible

If it wakes up a gloomy ceiling.
A laughing voice sinks in the eardrum it is soiled.
And violence rapes me... rapes me... rapes me...

An understanding is impossible

Why was I chosen? Someone should answer…

Please answer me it is a horrible dream.
How much should I shout, writhe and suffer?
Please tell me it is a horrible dream.
I shouted many times with losing voice

There is no hand of preparing of the disordered hair.
A laughing voice sinks in the eardrum
a faint temperature is mixed in the midwinter.


An understanding is impossible


I persuaded myself, who had a dying voice and began writhing.
"Not to lose for living."
I was drowned in the night when I feared and had a dying voice.
Please forgive my dying breath.

Please answer me it is a horrible dream.
How much should I shout, writhe and suffer?
Please tell me it is a horrible dream.
I want to smile again at last.


source: - WIKIPEDIA : http://en.wikipedia .org/wiki/ Murder_of_ Junko_Furuta
- Blog Visual Kei : http://mcrbadchan.blogspot.com/2009/09/junko-furuta-storygadis-yang-disekap-44.html
- forum di indowebster: http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=3898&highlight=gazette

0 SuRaT CiNta:

Post a Comment

 

AkU PeReMpUaN BiAsA Template by Haidanitazzi Blogger Template | Gadget Review